Wednesday, May 02, 2012

Hujan.

Sore itu, dia duduk terpaku memandang titik hujan yang jatuh perlahan ke bumi. Hanya jemarinya yang saling beradu.

Kali ini, dia tidak percaya angin.

Mungkin hujan tahu sesuatu, pikirnya.

Seketika, degup menyeruak.

Seketika, dia membisikkan pesan kepada hujan untuk disampaikan kepada bumi. Lirih terdengar,

“Hai Bumi, kau tak sendiri. Kukirimkan separuh nafasku untuk kau temani”

No comments: